Sebagian orang yang tidak peduli mungkin akan berpikiran bahwa itu adalah hal yang biasa saja. Tapi saya serahkan segala pemikiran ini kepada pribadi pemikiran Anda sendiri. Tapi sejujurnya saya sendiri agak risih terhadap permasalahan ini. Bayangkan bila pada suatu desa yang terdapat kali, di mana di sekeliling kali tersebut hidup sebuah populasi yang didiami oleh 100 kepala keluarga dan tiap keluarga terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan sepasang anak. Untuk satu bulan tiga puluh hari, berkutat hidup dengan memakan segala sesuatu yang tidak lepas dari satu, dua bahkan tiga kantong plastik yang membungkusnya. Kemudian dari satu keluarga saja membuang sampahnya ke kali pada satu hari saja, apa yang akan terjadi? Oke, tidak terjadi apa-apa.
Nah, sekarang dalam satu hari tersebut, seratus orang membuang sampahnya ke kali, apa yang akan terjadi? Tak ada sesuatu pun yang terjadi dengan berarti. Tidak berarti? Apa maksud Anda dengan tidak berarti!!! Oke, lakukan hal yang sama oleh mereka selama satu bulan tiga puluh hari! Apakah Anda akan mengatakan hal itu sangat tidak berarti?!
Tak heran Pekanbaru banjir!
Tak heran Jakarta banjir!
Pemecahan satu-satunya adalah pengelolaan. Itu adalah cara untuk mereduksinya. Silahkan Anda cari referensi untuk memecahkan persoalan ini. Ini adalah langkah awal kita untuk peduli terhadap lingkungan.
Masalah sampah masih menjadi masalah tahunan di Indonesia kayaknya........
BalasHapus