Selasa, 28 September 2010

HUTANG vs SEDEKAH

Banyak yang bertanya kepada saya soal ini: menyiasati utang dan sedekah.
- Misal, Anda punya utang Rp 10 juta.
- Anda dapat uang Rp 1 juta. Terus, alokasinya seperti apa?
- Pertama, Rp 900 ribu untuk menyicil utang.
- Kedua, Rp 100 ribu untuk sedekah.
- Mengapa membayar utang lebih diutamakan? Karena membayar utang itu wajib, sedangkan sedekah itu sunnah.
- Mengapa tetap disisihkan untuk sedekah? Supaya sedekahnya dibalas berlipatganda dan dimudahkan melunasi utang.
- Coba bayangkan, Anda-lah si pemilik piutang. Begitu tahu si pemilik utang dapat uang Rp 1 juta dan si pemilik utang menyedekahkan seluruhnya, tentulah Anda kesal. Pun Yang Maha Adil telah menetapkan bahwa utang itu wajib dan sedekah itu sunnah.

Lantas, gimana kalau utangnya sangat besar?
- Misal, Anda berutang Rp 1 miliar ke bank.
- Anda dapat uang Rp 1 juta. Terus, alokasinya seperti apa?
- Berhubung uang ini tidak memadai untuk membayar dan menyicil utang, maka sedekahkan saja Rp 1 juta tersebut. Supaya sedekahnya dibalas berlipatganda dan dimudahkan melunasi utang.
- Kecuali, memang telah disepakati bahwa bayaran dan cicilan bulanan Anda adalah Rp 1 juta atau sekitar itu. Sip?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar